BTN Cabang Pontianak Ucap Pengembangan Perumahan Bersubsidi Terkendala Hal Ini

Kepala Bank BTN Cabang Pontianak, Dudi berkata pengembangan perumahan bersubsidi di kawasan Kalbar terkendala oleh tingginya harga jual lahan. Cek pula beraneka informasi seputar kredit rumah Pontianak disini.

"Pengembang dipaksa memutar otak mencari lahan murah demi menekan biaya produksi rumah, pengembangan perumahan bersubsidi ini secara biasa halangannya penyediaan lahan murah," ucapnya.

Dudi membeberkan berhubungan harga jual perumahan subsidi itu ditentukan, dimana harga jualnya telah dipatok oleh pemerintah lalu pengembang sebagai pelaku usaha mencari HPP yang mendapatkan profit sehingga mesti menekan biaya.

"Untuk menekan biaya ini bagian paling besar adalah lahan serta bangunan," ujarnya.

Dia menuturkan setiap tahunnya senantiasa terjadi peningkatan harga rumah, Selain itu, tempat pembangunannya bahkan makin jauh dari pusat kota, contohnya pembangunan perumahan di salah satu kawasan yang berbatasan lantas dengan Kota Pontianak yaitu Desa Pal 9, Kecamatan Sungai Kakap, serta Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

"Rumah itu dari tahun ke tahun harganya tidak pernah turun, kian tahun juga semakin jauh dari pusat kota Pontianak, Jikalau dulu di Pal 5 kini developer itu membangun dari Pal 9 sampai Pal 13, Nah, ini makin bertambah ke sana lagi nantinya," katanya.

Tambahnya, lokasi perumahan yang banyak diminati ketika ini merupakan di Desa Kapur dan Sungai Raya Dalam, hal itu disebabkan oleh ketersediaan lahan serta harga tanah yang relatif relatif murah.

"Saat ini yang ramai dimaksimalkan itu di Serdam dan Desa Kapur, Ini yang unggulan untuk orang-orang karena harga tanahnya masih murah," sebutnya.

Dudi mengungkapkan sepanjang tahun 2018 dari 5.665 unit KPR bersubsidi yang ditargetkan telah terealisasi sebanyak 5.331 unit, terdapat 334 unit yang belum terealisasi dan optimis hal itu dapat tercapai malah terlampaui pada penghujung tahun.

"Sasaran KPR subsidi sebanyak 5.665 unit sudah di realisasikan 5.331 unit, masih ada kekurangan 300-an unit tapi kami optimis akan terlampaui sebab rata-rata penyaluran per bulan di atas 500 unit,"ujarnya.

Dudi menghimbau masyarakat yang membutuhkan KPR bersubsidi untuk seketika mengajukan permohonan, dimana masih tersisa waktu hingga tanggal 7 Desember untuk akad kredit skema subsidi selisih bunga, Sementara KPR subsidi skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, masih tersisa waktu sampai 21 Desember untuk akad kredit.

"Silakan masyarakat yang membutuhkan KPR subsidi masih bisa akad kredit kalau yang SSB itu bisa hingga tanggal 7 Desember, Sedangkan yang FLPP bisa hingga 21 Desember, Ini barangkali peluang emas untuk masyarakat yang belum punya rumah," tuturnya.

Dia pun menegaskan Secara biasa tak di dipisahkan antara PNS, TNI-Polri, dan masyarakat umum.

"Secara lazimnya, segala punya hak yang sama untuk mendapatkan subsisi bantuan uang muka,"tuturnya.